Surabaya - Sejak dikembangkan 20 tahun yang lalu, teknologi Light Emitting Diode (LED) kini semakin mampu menambah daya efisiensinya. Bayangkan saja, untuk LED yang menggunakan solar panel dapat menyimpan energi hingga 80 persen.Angka tersebut sama halnya dengan teknologi LED Green Vision milik Philips yang mampu dimaksimalkan hingga tiga hari. Padahal, energi tersebut cukup berasal dari panas matahari selama 12 jam yang sengaja disimpan dalam baterai.
LED merupakan piranti pemanfaatan teknologi semikonduktor dari electoluminescent. Teknologi electroluminescent didasarkan pada konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh suatu piranti sebagai akibat dari adanya medan listrik yang diberikan kedalamnya.
"Teknologi LED akan terus menjadi tren lifestytle yang menggabungkan antara benefit dan juga poin ramah lingkungan (hemat energi)," kata Riris, Marketing Manager Philips saat ditemui di 'Seminar Eco-Friendly Architecture For Better Urban Life', Selasa (25/10/2011).
Dalam acara yang bekerja sama dengan pihak ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya di Ballroom Pakuwon City juga banyak membedah terkait perkembangan LED. Riris pun menyampaikan penyebaran dan usaha kerja sama dengan pihak universitas memungkinkan teknologi LED ini dapat terus diedukasikan kepada masyarakat luas.
Termasuk untuk mensupport berbagai fasilitas penerangan jalan dan transportasi di daerah-daerah di Indonesia. Seperti fasilitas di bandara, terminal, dan stasiun.
"Teknologi ini memungkinkan kita tidak perlu lagi menggunakan listrik, cukup memaksimalkan manfaat dari cuaca tropis dan panas yang tak pernah absen di Surabaya" tuturnya.
